Jumat, 20 Maret 2020

UTS Multimedia Dan Internet


Abstrak
Kemajuan TIK memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas yang berbasis teknologi dan tidak memerlukan pendidik dan peserta didik dalam satu ruangan.
TIK memunculkan media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat.
Informasi yang dibutuhkan jadi lebih cepat dan mudah dalam mengakses tujuan pendidikan.
Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar berkat adanya penerapan sistem TIK.
Inovasi dalam pembelajaran tumbuh berupa e-learning yang inovatif dan lebih memudahkan proses pendidikan.
Munculnya metode pembelajaran baru yang memungkinkan pendidik dan peserta didik menjalankan aktivitas belajar-mengajar dengan lebih mudah. Dengan bantuan teknologi, pendidik bisa dengan mudah menerangkan materi pengetahuan, sedangkan peserta didik bisa belajar materi melalui bantuan teknologi abstrak.
Sistem pembelajaran juga tidak harus bertatap muka. Berkat kemajuan teknologi, tenaga pendidik tidak harus berdiri di depan kelas dan menerangkan materi di depan para peserta didik. Proses pembelajaran bisa dilakukan melalui internet yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
Baik tenaga pendidik maupun peserta didik jadi lebih melek teknologi guna mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini akan turut memajukan kualitas pendidikan dari negara tersebut.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
TIK digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan ICT untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif karena memiliki perangkat lunak Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan saling berkaitan erat. Ada banyak dampak positif didalamnya, tapi ada juga dampak negatif yang menyertainya.


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan tidak mungkin berjalan secara ajeg tanpa adanya perubahan-perubahan. Perubahan akan menuntun kita kepada tujuan awal yang ingin dicapai karena pendidikan tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan dalam benak kita. Selalu ada liku di setiap perjalanannya yang terkadang membuat sang pelaku pendidikan merasa kurang nyaman. Pelaku pendidikan yang dimaksud dalam hal ini tentunya para pendidik maupun peserta didik. Problem-problem dalam pendidikan seakan menjadi bumbu yang menghadirkan suatu dilema yang tak kunjung usai.
Pendidikan jarak jauh atau dapat juga disebut sebagai pembelajaran jarak jauh, mungkin sudah mulai dilirik oleh para pelaku pendidikan untuk dijadikan salah satu solusi dari sekian banyak problem pendidikan. Lebih tepatnya lagi mulai menjadi “trend-center”  dalam dunia pendidikan kita. Sebenarnya istilah tersebut sudah lama digaungkan bahkan diterapkan oleh para pendidik maupun peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang notabene dalam hal ini lebih banyak dilakukan secara terpisah di luar kelas. Secara terpisah disini berarti antara pendidik dan peserta didik tidak berada dalam satu ruangan yang sama bahkan waktunyanya pun bisa berbeda. Interaksi pendidik dan peserta didik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misal dengan melakukan chatting lewat koneksi internet (langsung) maupun dengan berkirim email untuk sekedar mengumpulkan tugas (tidak langsung). Tentunya suatu proses pembelajaran yang seperti ini juga memiliki kekurangan dalam pengaplikasiannya. Oleh karenanya diperlukan kecerdikan para pendidik dalam meminimalisir kekurangan yang ada. Tentunya dengan memperhatikan kondisi ekonomi, sosial, budaya, serta karakteristik belajar masing-masing sasaran yang akan dituju (peserta didik).

PEMBAHASAN

A.     Pengertian dan Hakikat Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning)
1.        Pengertian, Faktor, dan Prinsip dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh seperti yang sering kita dengar merupakan  pembelajaran yang mengutamakan kemandirian. Guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang sama. Pembelajaran semacam ini dapat dilakukan dalam waktu yang sama maupun dalam waktu yang berbeda.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat dari Hamzah B.Uno dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran yang menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun nonfisik (2007:34). Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi. Melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pula  dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh).
Selain itu pula, dalam pembelajaran jarak jauh dikenal pula istilah E-Learning. E-learning merupakan metode penyampaian yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai metode penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi) misalnya. (sumber: http://www.ica-sae.org/trainer/indonesian/p11.htm)
Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, agar sistem pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat berjalan dengan baik, yakni perhatian, percaya diri pendidik, pengalaman, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan peserta didik.
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas kapanpun dan dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Ini juga memberi kesempatan kepada para peserta didik yang mungkin tidak dapat  belajar karena keterbatasan waktu, jarak atau dana untuk ikut serta. Walaupun demikian untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh tersebut kita juga harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pembelajaran jarak jauh, yaitu sebagai berikut :
1.      Tujuan yang jelas. Perumusan tujuan harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah perilaku peserta didik.
2.      Relevan dengan kebutuhan. Program belajar jarak jauh harus relevan dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dunia kerja, atau lembaga pendidikan.
3.      Mutu pendidikan. Pengembangan program belajar jarak jauh upaya meningkatkan mutu pendidikan yaitu proses pembelajaran yang ditandai dengan pembelajaran lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif.
4.      Efisiensi dan efektivitas program. Efisiensi mencakup penghematan dalam penggunaan biaya, tenaga, sumber dan waktu, sedapat mungkin menggunakan hal-hal yang tersedia.
5.      Efektivitas. Memperhatikan hasil-hasil yang dicapai oleh lulusan, dampaknya terhadap program dan terhadap masyarakat.
6.      Pemerataan. Hal ini berkaitan dengan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, khususnya bagi yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal karena lokasinya jauh atau sibuk bekerja.
7.      Kemandirian. Kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiayaan, maupun dalam kegiatan belajar.
8.      Keterpaduan. Keterpaduan, yang dimaksud adalah keterpaduan berbagai aspek seperti keterpaduan mata pelajaran secara multi disipliner.
9.      Kesinambungan. Penyelenggaraan belajar jarak jauh tidak insidental dan sementara, tetapi dikembangkan secara berlanjut dan terus menerus. 

2.         Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
Jika Kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Tetapi, kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus kelebihan. Berikut kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) :
a)         Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b)        Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan.
c)         Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d)        Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e)         Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik, 1994:52)
Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :
a)         Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
b)        Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c)         Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik, 1994:53)
d)        Peserta didik yang  tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
e)         Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.
                                                                              
KESIMPULAN

Seperti pada pembahasan di atas menerangkan bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang berciri khas kemandirian. Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi suatu masalah dalam pembelajaran. Misalnya, memberikan kemudahan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk mengakses pembelajaran karena jarak yang yang jauh.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman,dll. selain itu juga dalam pembelajaran jarak jauh terdapat 9 prinsip dan unsur-unsur yang perlu diperhatikan.
Pada pembahasan di atas juga menjabarkan teori belajar mana yang ada dan sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaranjarak jauh, yakni teori behavioristik, kognitif, dan psikomotor. Teori behaviorisme menjadi rujukan dalam mengembangkan desain pembelajaran khususnya dalam bentuk pemberian umpan balik dalam latihan soal dan petunjuk praktis dalam tugas.  Teori kognitivisme menjadi acuan dalam mengembangkan dan mengorganisasi materi serta aktivitas pembelajaran. Dan Teori konstruktivisme menjadi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar, tugas dan diskusi agar mengandung muatan-muatan yang bersifat kontekstual dan memberikan pengalaman belajar peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA